Jawa Barat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
| ||||
"Gemah Ripah Repeh Rapih" (Bahasa Sunda: "Makmur Sentosa Sederhana Rapi") | ||||
Peta lokasi Jawa Barat | ||||
Koordinat | 8º 0' - 5º 40' LS 106º 0' - 109º 0' BT | |||
Dasar hukum | ||||
Tanggal penting | ||||
Ibu kota | Bandung | |||
Gubernur | H. Ahmad Heryawan | |||
Luas | 34.816,96 km² [1] | |||
Penduduk | 39.140.812 (2004) [1] | |||
Kepadatan | 1.124,19 /km² (2004) | |||
Kabupaten | 17 | |||
Kota | 9 | |||
Kecamatan | 558 | |||
Kelurahan/Desa | 5.778 | |||
Suku | Sunda (74%), Jawa (11%), Betawi (5%), Cirebon (5%)[2] | |||
Agama | Islam (96,51%), Protestan (1,24%), Katolik (0,70%), Buddha (0,24%), Hindu (0,10%). | |||
Bahasa | Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Betawi | |||
Zona waktu | WIB | |||
Lagu daerah | ||||
Rumah tradisional | {{{rumah}}} | |||
Senjata tradisional | {{{senjata}}} | |||
Singkatan | {{{singkatan}}} | |||
Referensi: {{{ref}}} | ||||
Situs web resmi: http://www.jabarprov.go.id | ||||
(?) |
Sejarah
Temuan arkeologi tertua mengenai penghuni Jawa Barat ditemukan di Anyer dengan ditemukannya budaya logam perunggu dan besi dari sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman Buni (Bekasi kuno) dapat ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon.
Jawa Barat pada abad ke 5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.
Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara akibat serangan kerajaan Sriwijaya berdasarkan prasasti Kota Kapur (Tahun 686), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Ciserayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan sunda beribukota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).
Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi ancaman kepada Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cirebon lepas dari Kerajaan Sunda atas bantuan Kesultanan Demak. Pelabuhan Cirebon kemudian menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian menjadi Kesultanan Banten. Untuk menghadapi ancaman Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak, Sri baduga Maharaja, raja Sunda saat itu meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan bangsa Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang dikenal dengan Luso-Sundanese Treaty, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut Padrao di tepi sungai Ciliwung di sekitar daerah Tugu.
Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan, menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.
Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda, dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.
Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.
Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB.
Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.
[sunting] Geografi
Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat.
Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
[sunting] Penduduk
Sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda, yang bertutur menggunakan Bahasa Sunda. Di beberapa kota di pesisir utara, dituturkan bahasa Jawa dialek Cirebon, yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Bekasi, sebagian Depok, dan Kabupaten Bogor bagian utara dituturkan bahasa Indonesia dialek Betawi.
[sunting] Pendidikan
[sunting] Perguruan Tinggi Negeri
- Universitas Indonesia (UI), Kota Depok.
- Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung.
- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN Bandung), Bandung
- Universitas Padjadjaran (Unpad), dengan lokasi kampus di,Bandung dan Sumedang.
- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), d/h IKIP Bandung, Bandung.
- Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.
- Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS Bandung), Bandung.
- Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung (STSI Bandung), d/h ASTI Bandung, Bandung.
- Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), d/h Politeknik ITB Bandung,Bandung.
- Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN), d/h Politeknik Mekanik Swis-ITB Bandung, Bandung.
- Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon
[sunting] Perguruan Tinggi Swasta
- Institut Teknologi Nasional (Itenas), di Bandung
- Institut Agama Islam Cipasung (IAIC), di Tasikmalaya
- Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), di Bandung
- Universitas Katolik Parahyangan (Unpar),di Bandung
- Universitas Kristen Maranatha ,di Bandung
- Universitas Islam Bandung (Unisba),di Bandung
- Universitas Pasundan (Unpas), di Bandung
- Universitas Siliwangi (unsil), di Tasikmalaya
- Universitas Galuh (unigal), di Ciamis
- Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), di Bogor
- Universitas Pakuan (Unpak), di Bogor
- Uiversitas Komputer Indonesia (Unikom), di Bandung]
- Universitas Winaya Mukti (Unwim), di Jatinangor Sumedang
- Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), di Jatinangor Sumedang
- Universitas Sebelas April (Unsap), di Sumedang
[sunting] Pemerintahan
Jawa Barat terdiri atas 17 kabupaten dan 9 kota. Kota-kota hasil pemekaran sejak tahun 1996 adalah:
- Kota Bekasi, dimekarkan dari Kabupaten Bekasi pada tahun 1996
- Kota Depok, dimekarkan dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999
- Kota Cimahi, dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2001
- Kota Tasikmalaya, dimekarkan dari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2001
- Kota Banjar, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis pada tahun 2002
- Kabupaten Bandung Barat, dimekarkan dari Kabupaten Bandung tahun 2007
[sunting] Kabupaten dan Kota
No. | Kabupaten/Kota | Ibu kota |
---|---|---|
1 | Kabupaten Bandung | Soreang |
2 | Kabupaten Bandung Barat | Ngamprah |
3 | Kabupaten Bekasi | Cikarang |
4 | Kabupaten Bogor | Cibinong |
5 | Kabupaten Ciamis | Ciamis |
6 | Kabupaten Cianjur | Cianjur |
7 | Kabupaten Cirebon | Sumber |
8 | Kabupaten Garut | Garut |
9 | Kabupaten Indramayu | Indramayu |
10 | Kabupaten Karawang | Karawang |
11 | Kabupaten Kuningan | Kuningan |
12 | Kabupaten Majalengka | Majalengka |
13 | Kabupaten Purwakarta | Purwakarta |
14 | Kabupaten Subang | Subang |
15 | Kabupaten Sukabumi | Pelabuanratu |
16 | Kabupaten Sumedang | Sumedang |
17 | Kabupaten Tasikmalaya | Singaparna |
18 | Kota Bandung | Bandung |
19 | Kota Banjar | Banjar |
20 | Kota Bekasi | Bekasi |
21 | Kota Bogor | Bogor |
22 | Kota Cimahi | Cimahi |
23 | Kota Cirebon | Cirebon |
24 | Kota Depok | Depok |
25 | Kota Sukabumi | Cisaat |
26 | Kota Tasikmalaya | Tasikmalaya |
[sunting] Daftar gubernur
No. | Foto | Nama | Dari | Sampai | Keterangan |
1. | Mas Sutardjo Kertohadikusumo | 1945 | |||
2. | Datuk Djamin | 1945 | 1946 | ||
3. | Murdjani | 1946 | |||
4. | R. Mas Sewara | 1946 | 1948 | ||
5. | Ukar Bratakusumah | 1948 | 1950 | Masa PDRI | |
6. | R. Mas Sewara | 1950 | 1951 | ||
5. | Sanusi Hardjadinata | 1951 | 1956 | ||
6. | Ipik Gandamana | 1956 | 1959 | ||
7. | Mashudi | 1960 | 1970 | ||
8. | Solihin Gautama Purwanegara | 1970 | 1974 | ||
9. | Aang Kunaefi | 1975 | 1985 | ||
10. | Yogie Suardi Memet | 1985 | 1993 | ||
11. | R. Nuriana | 1993 | 13 Juni 2003 | ||
12. | Danny Setiawan | 13 Juni 2003 | 2008 | ||
13. | Ahmad Heryawan | 2008 | 2013 |
[sunting] Perwakilan
Jawa Barat memiliki 91 wakil di DPR RI dari 11 daerah pemilihan dan empat wakil di DPD.
DPRD Jawa Barat hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 10 partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai | Kursi | % |
---|---|---|
Partai Demokrat | 38 | 34,9 |
Partai Golkar | 16 | 14,7 |
PDI-P | 15 | 13,8 |
PKS | 13 | 11,9 |
PPP | 8 | 7,3 |
Partai Gerindra | 8 | 7,3 |
PAN | 5 | 4,6 |
Partai Hanura | 3 | 2,8 |
PKB | 2 | 1,8 |
PKPB | 1 | 0,9 |
Total | 109 | 100,0 |
[sunting] Pariwisata, Seni, dan Budaya
[sunting] Pariwisata
Objek-objek wisata yang menarik dan banyak dikunjungi di daerah Jawa Barat:
- Pantai Pangandaran, Ciamis
- Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi
- Gunung Tangkuban Perahu
- Puncak, Bogor - Cianjur
- Ciater, Subang
- Linggajati, kuningan
- Kebun Raya Bogor
- Taman Safari Indonesia
- Taman Wisata Mekarsari
- Keraton Kasepuhan, Cirebon
- Keraton Kanoman Cirebon
- Situ Patenggang, Ciwidey
- Cipanas, Garut
- Pantai Ujung Genteng, Sukabumi
- Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Bandung
- Kebun Raya Cibodas
- Waduk Jatiluhur, Purwakarta
- Taman Bunga Nusantara, Cianjur
- Observatorium Bosscha, Bandung
- Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang
- Kampung Toga, Sumedang
- Curug Maja, Majalengka
[sunting] Kesenian
- Pencak silat
- jaipong
- gamelan
- wayang golek
- Kuda Renggong
- Sisingaan
- kuda lumping
- Angklung
- Tari Topeng
- Degung
- Calung
- Tayub
- Cianjuran
- Tari Ketuk Tilu
- Rampak Kendang